Persetujuan crypto oleh SEC berarti masa tunggu 3 hari untuk penyelesaian perdagangan saham sekarang sudah tidak berlaku lagi

The Depository Trust Company, penyedia infrastruktur pasar keuangan AS yang melakukan kliring dan penyelesaian perdagangan sekuritas, mengatakan bahwa SEC telah memberikan persetujuan informal untuk melanjutkan layanan tokenisasi untuk beberapa aset yang sudah dipegang dalam kustodi, tanpa menghadapi tindakan penegakan hukum.

Surat tersebut menetapkan syarat untuk peluncuran terbatas waktu dan pelaporan berkelanjutan sambil menjaga sekuritas dasar tetap berada di jalur kustodi DTC yang sudah ada.

Hal ini akan memungkinkan DTC menawarkan DTCC Tokenization Services dalam lingkungan produksi yang terkontrol di bawah hukum dan regulasi sekuritas federal. DTC memperkirakan peluncuran pada paruh kedua tahun 2026.

SEC memberikan lampu hijau bersyarat untuk pilot tokenisasi DTC

Menurut tanggapan staf SEC tertanggal 11 Desember, staf tidak akan merekomendasikan tindakan penegakan terhadap DTC terkait operasinya atas “Preliminary Base Version” dari layanan di bawah Regulation Systems Compliance and Integrity (Reg SCI), Exchange Act Section 19(b) dan Rule 19b-4, serta Exchange Act Rules 17Ad-22(e) dan 17Ad-25(i) dan (j).

Staf mengatakan posisi ini didasarkan pada fakta yang disampaikan, tidak menyatakan kesimpulan hukum, dan dapat diubah atau dicabut.

Struktur yang dijelaskan dalam surat permintaan DTC dan tanggapan staf memperlakukan tokenisasi sebagai cara alternatif untuk mencatat “security entitlement” peserta, bukan perubahan pada pemilik terdaftar, kerangka nominee, atau dasar hukum yang mengatur sekuritas yang dipegang secara tidak langsung.

Sekuritas akan tetap terdaftar atas nama Cede & Co., sementara peserta DTC yang memilih dapat menginstruksikan DTC untuk mewakili haknya menggunakan token yang disimpan dalam dompet blockchain terdaftar.

Berdasarkan alur operasional yang dijelaskan, DTC akan mendebit hak buku entri peserta yang memenuhi syarat dari akun DTC-nya, mengkreditkan sekuritas ke “Digital Omnibus Account” pada buku besar terpusat DTC yang mencerminkan agregat hak tokenisasi, lalu mencetak dan mengirimkan token ke dompet terdaftar peserta.

Transfer token akan dibatasi hanya untuk dompet terdaftar, dan DTC akan tetap memiliki visibilitas terhadap pergerakan token.

Materi tersebut menggambarkan sistem pelacakan off-chain, LedgerScan, yang akan memindai blockchain dasar dan membuat catatan yang akan diperlakukan DTC sebagai buku dan catatan resmi untuk hak tokenisasi, sementara sistem terpisah bernama Factory akan mendukung pencetakan dan pengiriman.

Peserta yang memegang token dapat mentransfernya langsung ke dompet terdaftar milik perusahaan peserta lain tanpa menginstruksikan DTC untuk memproses transfer pada buku besar terpusatnya.

Bagaimana model sekuritas tokenisasi yang diusulkan DTC akan beroperasi dalam praktik

Dokumen juga menggambarkan alur de-tokenisasi di mana DTC akan membakar token dan mengembalikan hak kepada akun DTC standar peserta.

Parameter Bagaimana Preliminary Base Version dirangka dalam surat staf SEC

Siapa yang dapat berpartisipasi	Peserta DTC secara opt-in, dengan beberapa peserta dikecualikan sementara masalah pemotongan/pelaporan pajak dan pelaporan Treasury International Capital diselesaikan (sekitar 11% peserta per 31 Oktober 2025, menurut surat permintaan DTC).
“Subject Securities” yang memenuhi syarat	Konstituen Russell 1000 pada peluncuran (dan penambahan selanjutnya), U.S. Treasury bills, bonds, dan notes, serta ETF indeks seperti yang melacak S&P 500 dan Nasdaq-100.
Ke mana token dapat bergerak	Hanya ke dompet terdaftar, dengan DTC melakukan penyaringan dompet terdaftar untuk kepatuhan OFAC dan mewajibkan protokol tokenisasi yang menegakkan kontrol distribusi dan pembalikan transaksi (ERC 3643 disebut sebagai contoh dalam surat permintaan DTC).
Kontrol risiko di DTC	Hak tokenisasi tidak akan memiliki nilai jaminan dan tidak ada nilai penyelesaian untuk perhitungan Net Debit Cap atau Collateral Monitor, dan penyelesaian delivery-versus-payment akan terjadi di luar DTC.
Paket pengawasan	Pelaporan triwulanan kepada staf SEC tentang perusahaan peserta, saham dan nilai tokenisasi, transfer, sekuritas yang memenuhi syarat, jumlah dompet terdaftar, blockchain yang digunakan atau ditolak, gangguan, dan setiap intervensi root-wallet.
Waktu dan masa berlaku	DTC menggambarkan pekerjaan proof-of-concept pada musim gugur 2025 menggunakan aset sintetis, pilot terbatas secara langsung dengan peserta terpilih pada awal 2026, peluncuran lebih luas pada paruh kedua 2026, dan posisi staf yang ditarik tanpa tindakan lebih lanjut tiga tahun setelah peluncuran, dengan DTC memberikan pemberitahuan tertulis saat peluncuran.

Bagi pembaca yang telah melihat DTCC disebutkan dalam liputan ETF baru-baru ini, di mana entri sistem DTCC sering disalahartikan sebagai lampu hijau regulasi, surat staf membahas pertanyaan yang berbeda. Laporan sebelumnya menekankan bahwa DTCC adalah infrastruktur pasca-perdagangan dan pencatatan operasional bukanlah gerbang persetujuan.

Di sini, regulator membahas apakah DTC dapat mengoperasikan lapisan tokenisasi di sekitar aset yang sudah dipegangnya, di bawah batasan yang ditentukan pada cakupan, transferabilitas, dan penggunaan risiko.

Dokumen menguraikan pagar pembatas yang mempersempit cakupan awal dan memberikan staf SEC telemetri. DTC menyatakan tidak akan memberikan nilai jaminan atau nilai penyelesaian pada hak tokenisasi untuk kontrol internal utama, yang menjaga program terpisah dari manajemen default DTC dan mekanisme penyelesaian akhir hari.

Kelayakan dibatasi untuk sekuritas yang sangat likuid, dan token hanya dapat bergerak di antara dompet yang diizinkan yang terikat pada peserta.

DTC juga menyatakan akan mempublikasikan standar teknologi yang objektif, mempertahankan kemampuan untuk menangani kondisi pembalikan yang telah ditentukan, dan memberikan pelaporan triwulanan yang mencakup nama blockchain yang digunakan, serta blockchain yang ditolak untuk disetujui dan alasan keputusan tersebut.

SEC memberi sinyal jalur hati-hati menuju digitalisasi pasar

DTCC memposisikan surat no-action sebagai bagian dari lintasan jangka panjang menuju infrastruktur pasar yang terdigitalisasi.

CEO DTCC Frank La Salla mengatakan tokenisasi dapat memungkinkan mobilitas jaminan, modalitas perdagangan baru, akses 24/7, dan aset yang dapat diprogram, dan ia berterima kasih kepada SEC karena telah mengizinkan perusahaan untuk melanjutkan di bawah batasan yang ditentukan.

Surat permintaan DTC menggambarkan depository sebagai agen kliring terdaftar dan utilitas pasar keuangan yang sangat penting secara sistemik, serta menyebutkan DTC mengkustodi lebih dari $100 triliun dalam sekuritas dan memproses ratusan juta transaksi setiap tahun.

Tanggapan staf dikondisikan pada fakta yang disampaikan dan hanya menyatakan posisi staf terkait tindakan penegakan, bukan kesimpulan hukum. Surat itu juga menyatakan posisi dapat diubah atau dicabut dan tidak membahas hukum lain atau aturan organisasi pengatur mandiri yang mungkin berlaku.

Surat permintaan DTC menguraikan potensi pekerjaan setelah fase awal, termasuk memperluas sekuritas yang memenuhi syarat, memungkinkan hak tokenisasi membawa nilai jaminan atau penyelesaian, dan mengeksplorasi opsi distribusi aksi korporasi yang dapat mencakup stablecoin atau deposit tokenisasi.

Setiap perluasan akan tunduk pada keterlibatan lebih lanjut dengan staf SEC sebelum melampaui parameter awal.

Waktunya menempatkan surat ini bersamaan dengan diskusi tokenisasi AS yang lebih luas yang telah merujuk pada estimasi sekitar $68 triliun untuk pasar tokenisasi, sementara tindakan staf ini berfokus pada penerapan terbatas dan pelaporan triwulanan. DTC mengatakan pihaknya berharap mulai meluncurkan layanan pada paruh kedua tahun 2026.