Harga PiPI

Pi Network, yang diluncurkan pada tahun 2019 oleh PhD Stanford Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, memiliki tujuan ambisius untuk mendemokratisasi cryptocurrency dengan membuat penambangan dapat diakses oleh individu sehari-hari melalui ponsel pintar mereka. [2, 3, 8, 11, 19, 39] Berbeda dengan cryptocurrency tradisional yang memerlukan perangkat keras mahal dan konsumsi energi tinggi, Pi memungkinkan pengguna untuk mendapatkan token aslinya, Pi, melalui aplikasi seluler yang sederhana. [2, 3, 8, 11, 18, 19] Proyek ini membayangkan pembangunan ekosistem peer-to-peer yang inklusif yang didukung oleh koin Pi. [14, 21, 30]

Dasar teknologi dari Pi Network terinspirasi oleh Stellar Consensus Protocol (SCP), mekanisme hemat energi yang dirancang untuk kesepakatan terdesentralisasi. [3, 8, 11, 18] Alih-alih Proof-of-Work yang mengkonsumsi energi tinggi, penambangan seluler Pi melibatkan pengguna menekan tombol di aplikasi sekali sehari, berkontribusi pada keamanan jaringan melalui proses konsensus dan mendapatkan koin Pi. [3, 18] Komponen inti dari sistem ini adalah 'lingkaran keamanan,' di mana pengguna membentuk kelompok kecil kontak terpercaya untuk membantu memvalidasi transaksi, sehingga menciptakan grafik kepercayaan global untuk mengamankan jaringan. [3, 11]

Perkembangan Pi Network telah melalui beberapa fase yang berbeda. Ini dimulai dengan fase beta dan peluncuran aplikasi seluler pada bulan Maret 2019. [8, 19] Ini diikuti oleh pengenalan Enclosed Mainnet pada bulan Desember 2021, yang membangun lingkungan blockchain internal untuk memfasilitasi pengembangan tanpa campur tangan eksternal. [9, 10, 14, 19, 23] Tonggak penting dicapai pada 20 Februari 2025, dengan transisi resmi ke Open Network (Open Mainnet), yang memungkinkan perdagangan eksternal dan konektivitas untuk token Pi. [4, 7, 9, 13, 19, 20, 33, 39] Pada saat ini, lebih dari 10,14 juta Pioneers telah bermigrasi ke Mainnet, dan 19 juta telah menyelesaikan verifikasi Know Your Customer (KYC). [7, 9]

Proyek ini bertujuan untuk membangun ekosistem yang kuat dengan berbagai kasus penggunaan, termasuk pembayaran peer-to-peer, permainan, alat DeFi, tokenisasi aset, aplikasi AI, pasar NFT, dan perdagangan derivatif. [3, 5, 15] Pi App Studio telah menerima pembaruan, menggabungkan alat AI, fitur staking, dan navigasi yang ditingkatkan untuk mendorong partisipasi pengembang dan memperluas utilitas Koin Pi. [6, 12, 16] Pengembang diberdayakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) tanpa pengetahuan pemrograman yang luas, dan pengguna dapat melakukan staking Pi untuk mendukung aplikasi yang menjanjikan. [6, 12, 25] Selain itu, bursa terdesentralisasi (DEX) dan pembuat pasar otomatis (AMM) telah diterapkan di Testnet untuk memfasilitasi pengujian perdagangan token dan likuiditas. [12, 24, 38] Ada juga rencana untuk sistem KYC Jalur Cepat [12] dan proyek stablecoin yang dirumorkan, SPi, yang sedang dikembangkan di Testnet. [24, 38]

Pi Network telah mengumpulkan komunitas global yang substansial, dengan lebih dari 60 juta pengguna, yang disebut sebagai 'Pioneers.' [5, 15, 20] Lebih dari 14,8 juta Pioneers telah berhasil bermigrasi ke Mainnet, dengan pengguna tersebar di lebih dari 230 negara. [4] Tren yang menonjol adalah adopsi yang signifikan di pasar berkembang, terutama di daerah di mana akses ke layanan perbankan tradisional terbatas, menjadikan Pi menarik untuk inklusi keuangan dan pengiriman uang. [27] Negara-negara seperti Nigeria, India, Vietnam, Indonesia, dan Filipina telah menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi. [27]

Meskipun memiliki komunitas yang luas dan pendekatan inovatif, Pi Network menghadapi beberapa tantangan dan kritik. Kekhawatiran telah diangkat mengenai desentralisasinya, dengan para kritikus menyarankan bahwa kendali tetap terpusat di dalam tim inti. [13, 20] Proses KYC yang wajib, meskipun penting untuk keamanan, telah menyebabkan keterlambatan dan kesulitan teknis bagi beberapa pengguna, memengaruhi migrasi token dan likuiditas secara keseluruhan. [10, 13, 17, 20] Selain itu, likuiditas Koin Pi terbatas oleh pencatatan yang terbatas di bursa cryptocurrency utama seperti Binance dan Coinbase. [13, 17, 20, 34] Sementara beberapa bursa, termasuk Bitget dan MEXC, menawarkan pasangan perdagangan Pi, eksposur pasar yang lebih luas masih kurang. [9, 17] Proyek ini juga dikritik karena kurangnya utilitas ekonomi yang nyata meskipun memiliki basis pengguna yang besar [16], dengan banyak kasus penggunaan yang masih bersifat teoretis selama fase enclosed mainnet. [3]

Transparansi dari tim inti, kejelasan dalam peta jalan, dan komunikasi yang konsisten mengenai tonggak perkembangan juga telah menjadi titik perdebatan. [13, 17, 20, 29] Harga Pi telah mengalami volatilitas dan penurunan yang signifikan, memicu tuduhan bahwa tim inti menjual sejumlah besar token PI untuk menutupi biaya, yang telah lebih memperburuk kekhawatiran mengenai mekanisme pendanaan dan tokenomik. [24, 26, 29, 38] Model distribusi gratis yang dikombinasikan dengan pasokan token yang besar telah menciptakan tekanan jual, diperburuk oleh kurangnya permintaan institusional. [16] 'Nilai Konsensus Global' (GCV) yang aspiratif dari komunitas sebesar $314,159 sangat kontras dengan harga pasar aktual, yang saat ini berada di sekitar $0,20. [29] Selain itu, ada kritik mengenai lambatnya peluncuran dApps, dengan klaim bahwa janji 100 dApps langsung untuk peluncuran mainnet belum terpenuhi. [17, 20]

Melihat ke depan, keberhasilan jangka panjang Pi Network bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi hambatan besar ini. Kunci untuk masa depannya akan menjadi penyelesaian yang berhasil dari verifikasi pengguna, perluasan aplikasi dunia nyata, dan transisi yang mulus ke jaringan yang sepenuhnya terbuka. [11, 13] Fokus berkelanjutan untuk meningkatkan utilitas dan aksesibilitas, bersamaan dengan pengembangan ekosistem yang kuat, adalah hal yang sangat penting. [4, 13] Integrasi dengan teknologi canggih seperti AI, aset dunia nyata (RWAs), dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) dapat meningkatkan utilitas Pi dan merangsang permintaan. [5, 15] Proyek ini berada di persimpangan kritis di mana menangani masalah transparansi, mengukuhkan utilitas dunia nyata, dan menyelaraskan harapan komunitas dengan realitas pasar akan sangat penting untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor dan mewujudkan visinya sebagai mata uang digital yang inklusif. [29]