Catatan Utama
- Brandt menyatakan bahwa pelanggaran struktur serupa di masa lalu telah menyebabkan penurunan hampir 80%.
- Bitcoin terus berjuang di bawah resistance kunci di $93.000, dengan tekanan jual sebagian besar berasal dari investor ritel.
- Investor tetap waspada di tengah peristiwa makro utama minggu ini, termasuk data CPI AS untuk November dan keputusan kenaikan suku bunga Bank of Japan.
Terlepas dari pemotongan suku bunga The Fed dan berakhirnya quantitative tightening (QT), harga Bitcoin BTC $89 857 volatilitas 24 jam: 0,0% Kapitalisasi pasar: $1,79 T Vol. 24 jam: $35,22 B tetap berada di bawah tekanan jual yang kuat dan kembali diperdagangkan di bawah $90.000.
Minggu ini akan menjadi krusial dengan pengumuman angka CPI AS untuk November, serta keputusan kenaikan suku bunga Bank of Japan.
Peter Brandt Prediksi Harga Bitcoin Akan Jatuh
Trader veteran Peter Brandt memperingatkan bahwa Bitcoin mungkin sedang memasuki koreksi yang lebih dalam, berdasarkan siklus pasar historis. Brandt mencatat bahwa siklus bull Bitcoin biasanya mengikuti kenaikan parabola. Namun, begitu BTC menembus tren parabola, harga Bitcoin anjlok hampir 80% dari puncaknya.
Bitcoin menembus di bawah tren parabola | Sumber: Peter Brandt
Menurut Brandt, struktur parabola saat ini kini telah dilanggar, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Hal ini semakin meningkatkan risiko penurunan yang substansial. Berdasarkan perilaku historis, Brandt menyarankan bahwa penurunan sekitar 80% dari all-time high Bitcoin akan mengimplikasikan level harga mendekati $25.240.
Mayoritas tekanan jual pada BTC berasal dari investor ritel. Harga Bitcoin menghadapi penolakan kuat di $93.000, dengan bull gagal menembus level tersebut.
Sepanjang minggu, BTC kembali turun di bawah level $90.000 dan sedang menguji support di $88.000. Meski demikian, beberapa pakar pasar tetap optimis terhadap BTC.
Analis pasar Captain Faibik mengatakan bahwa breakout harga Bitcoin mungkin akan segera terjadi. Namun, ia menekankan bahwa bull harus merebut kembali level resistance $93.000 untuk mengembalikan momentum kenaikan.
Faibik mencatat bahwa meskipun pembeli kesulitan menembus $93.000, pengujian ulang yang berulang secara bertahap melemahkan resistance tersebut.
Breakout $BTC hanya masalah waktu.. 📈🔥
Bull HARUS Merebut Kembali Resistance $93k untuk sepenuhnya mendapatkan kembali momentum Bullish..
Bull masih berjuang untuk Merebut Kembali Resistance $93k tapi dengan setiap Retest, Resistance ini semakin melemah..
Begitu wedge menembus ke atas,… pic.twitter.com/vRDZdqpBYP
— Captain Faibik 🐺 (@CryptoFaibik) 15 Desember 2025
Di sisi lain, CEO Strategy Michael Saylor telah mengisyaratkan akan ada pembelian BTC lebih lanjut ke depan. Sebagai perusahaan treasury Bitcoin terbesar, perusahaan ini sudah memegang 660.524 BTC senilai $58,5 miliar.
Keputusan CPI AS dan Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Menanti
Pada hari Kamis, 18 Desember, AS akan merilis angka CPI (Consumer Price Inflation) untuk bulan November. Perkiraan terbaru untuk inflasi harga konsumen AS pada November 2025 menunjukkan kenaikan year-over-year sekitar 3,1% dan kenaikan month-over-month sekitar 0,4%. Angka-angka ini berpotensi memengaruhi keputusan pemotongan suku bunga The Fed yang akan datang.
Di sisi lain, keputusan suku bunga Bank of Japan (BoJ) akan diumumkan pada 19 Desember.
Tiga kali terakhir Jepang menaikkan suku bunga, $BTC turun 20%-30%.
BOJ diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada 19 Desember.
Apakah kali ini akan berbeda? pic.twitter.com/2Glf0U9jQd
— Ted (@TedPillows) 14 Desember 2025
Analis pasar populer Ted Pillows mencatat bahwa tiga kali terakhir BoJ mengumumkan kenaikan suku bunga, harga Bitcoin turun 20-30%. Jika sejarah terulang, penurunan ke $70.000 tidak dapat dikesampingkan.
next



